Pilkada Kota Magelang, Sejumlah Parpol Masih ”Wait and See”

Pilkada Kota Magelang, Sejumlah Parpol Masih ”Wait and See”

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Magelang, September 2020 mendatang dipastikan tanpa adanya calon walikota dan wakil walikota dari jalur perseorangan atau independen. Praktis, kontestasi politik ke depan hanya berasal dari partai politik (parpol) saja. Beberapa parpol di Kota Magelang yang kurang menempatkan wakilnya di DPRD memang tidak bisa mengusung secara mandiri paslon-nya. Koalisi menjadi hal yang mutlak bagi parpol yang mendapatkan kurang dari 5 kursi. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, dari hasil pemilu legislatif 2019 kemarin, hanya ada satu parpol di Kota Magelang yang bisa mengajukan calonnya sendiri. Yakni, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). ”Hasi pemilu kemarin, dari 25 anggota DPRD Kota Magelang yang terpilih, PDIP di Kota Magelang berhasil menempatkan 9 wakilnya yang duduk menjadi anggota DPRD setempat. Sedangkan, partai-partai lainnya jumlah kursi di dewan, kurang dari lima kursi,” katanya kepada wartawan, kemarin. Di sisi lain, meski pendaftaran pasangan calon (paslon) baru akan dibuka KPU empat bulan lagi, atau pada bulan Juni mendatang. Meski begitu isu politik mulai menghangat di Kota Sejuta Bunga. Sejumlah parpol saat ini mulai bersiap untuk bergabung partai lain, dalam mengisi kontestasi politik September mendatang. Koalisi menjadi syarat mutlak bagi parpol yang memang tidak mencukupi jumlah kursinya untuk mengusung sendiri paslonnya. Seperti Partai Hanura Kota Magelang. Partai ini membuka diri bila ada parpol lain yang berniat meminangnya. ”Kita terbuka untuk parpol lain, untuk berkoalisi. Partai Hanura siap dilamar berkoalisi. Kami pastikan, mesin partai akan kita gerakkan untuk menyukseskan paslon yang kita usung,” kata Ketua DPC Partai Hanura Kota Magelang, HIR Jatmiko, Rabu (26/2). Menurut Jatmiko, situasi politik saat ini masih samar. Sebagian besar masih menunggu rekomendasi paslon dari PDI Perjuangan. Ini tidak lepas karena PDIP sendiri adalah partai peraih terbanyak di DPRD Kota Magelang dengan 9 kursi. ”Suasana politik saat ini belum menentu mengingat PDI Perjuangan belum keluar rekomendasinya. Jadi memang rekomendasi tersebut sangat ditunggu,” jelasnya. Jatmiko menyebutkan, pihaknya juga sampai saat ini membuka diri terhadap parpol lain yang mengajak berkoalisi. Apapun parpol itu, yang terpenting adalah rekam jejak paslon yang diusung dan juga visi misi yang mutlak memajukan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang. Senada, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Magelang, Sallafudin menjelaskan bahwa partainya masih wait and see (melihat dan menunggu). Dia memilih untuk menunggu rekomendasi paslon dari PDI Perjuangan. Terlebih PDIP sendiri menjadi partai pemenang dalam Pileg 2019 lalu, yang membawa 9 wakilnya ke parlemen. ”Ya kita masih lihat dulu, wait and see lah. Tapi PKB siap jika nanti terjun dalam pilkada,” ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: